Sabtu, 08 Januari 2011

HUMOR MAJALAH MATRA ( 3 )

(15)
"ADA kabar baik," kata seorang penjudi kepada kawannya." Saya menemukan cara melempar dadu yang jitu, sampai-sampai kita tak akan pernah kalah!"
"Bagaimana?" tanya temannya ingin tahu.
"Kamu harus membuang dadu itu jauh-jauh."



(16)
Begitu tiba di rumah, Jack menemui istrinya. "Ada kabar baik dan berita buruk. Anna," katanya."Berita buruknya, saya baru saja merampok bank. Sedangkan kabar baiknya, ternyata merampok itu lebih mudah daripada mendapatkan kredit bank."


(17)
Pada kencan pertama,Boy mencoba menarik perhatian teman kencannya. Dengan bangga ia berkata," Kabar baik nih. Di tempat kerja saya yang baru, saya membawahkan ribuan orang."
"Oh,ya?" tanya Ani penasaran.
"Iya. Saya kan bekerja di pemakaman."

(18)
Sang istri berkata," Kalau bukan karena uang saya, pesawat televisi itu tak akan bisa kita miliki. Kalau bukan karena uang saya, kursi yang kamu duduki   itu tak akan ada di sini."
Sang suami menyahut enteng," Kalau bukan karena uangmu, saya  tak akan tinggal di sini."

(19)
Dua sahabat bertemu di sebuah pusat perbelanjaan.
"Saya ingin memberi hadiah untuk kekasih saya. Menurutmu apa yang sebaiknya saya belikan?" ujar yang satu.
"Apakah ia mencintaimu?" tanya rekannya.
"Tentu saja. Saya yakin benar akan hal itu."
"Kalau begitu, ia akan senang menerima apa pun."

(20)
Dua sejoli sedang menjalin kasih di sebuah klub malam.
"Apa yang akan kau berikan untuk hadiah ulang tahunku besok?" tanya si wanita.
"Tutup matamu dan katakan apa yang aku lihat." balas pacarnya.
"Aku tidak bisa melihat apa pun,"rengek si wanita manja.
"Tepat," kata pasangannya." Kau memang tak akan memperoleh apa pun."

(21)
Dedi, seorang konglomerat,dimintai sumbangan untuk pembuatan pagar sebuah tempat pemakaman umum (TPU). "Menurut saya, tak ada gunanya membuat pagar di sekeliling TPU," ujar Dedi. "Sebab, mereka yang di dalam sana tak mungkin bisa keluar. Sedangkan yang di luar, saya yakin, juga tak ada yang mau masuk ke dalam."

(22)
Seorang pria menaruh karangan bunga di tiga makam. Di setiap makam, ia terisak sebentar. Kebetulan, ada pria lain yang memperhatikan gerak-geriknya. Ia menghampiri pria di makam itu, dan bertanya," Kelihatannya Anda sangat sedih. Siapakah ketiga orang yang meninggal ini?"
"Mereka istri saya. Yang pertama meninggal karena makan jamur beracun. Yang kedua juga karena makan jamur beracun. Yang ketiga  meninggal  karena tulang tengkoraknya retak."
"Kenapa bisa begitu?"
"Sebab ia menolak makan jamur beracun."

(23)
+ Kau mencintaiku?
-  Sungguh-sungguh mencintaimu.
+ Melebihi cinta Adam dan Hawa?
-  Lebih dari itu, tentu saja.
+ Kok pakai tentu saja?
-  Kan waktu itu Adam tidak punya pilihan lain.

(24)
Fu Wang adalah pelayan yang sempurna, kecuali satu hal : ia tidak pernah mengetuk pintu dulu sebelum memasuki kamar tidur nyonya majikannya. Hal itu membuat majikannya kesal, dan tentu  malu, karena beberapa kali Fu Wang  masuk ketika ia dalam keadaan bugil. Akhirnya Fu Wang diancam akan dipecat jika hal seperti itu terjadi lagi.
Begitulah, sebulan tidak terjadi pelanggaran. Sang majikan senang dan berkata," Tuh, kan, ternyata kamu mampu melaksanakan perintahku. Bagaimana sih cara kamu menyimak perintahku itu?"
"Gampang, nyonya. Sebelum masuk, saya intip dulu lubang pintu. Kalau nyonya belum berpakaian, saya tidak masuk."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar