Minggu, 03 April 2011

Gelegar Komentar

Bunyi sebuah status :
Aku masih menyayangimu, walau kau bukan milikku, Dindaku.

"Begitukah, Adinda?"
"Ya, Kakanda."
"Itu status kita."
"Ya, status kita."
"Tidakkah Adinda komen pula?"

"Nggak, ah."
"Kenapa?"
"Malu."
"Sepatah atau dua patah kata, tak apa. Menambah kehangatan saat kubaca."
"Cukuplah  orang-orang saja."
"Tentu orang tak nyangka bahwa ini nyata."
"Ya, nyata sekali,Kakanda. Bukan lagi dunia maya."

            Beberapa menit setelah status diunggah, masuk komentar dari  Jaya Gembol," Romantis nih. Cinta memang tak harus memiliki. Kontak batin pun, jadi, bertemu dalam mimpi."
            Disusul komentar dari mas Bilung," Smoga bisa ketemu di akherat nantinya. Tunggu saatnya,Adinda. Hidup di dunia hanya sementara. Betapa pula indahnya bisa  dikubur dalam liang yang sama.
            Akun lain, dari seorang penyair, masuk berkomentar model puisi :

           oh, asmara
           kalau kau sudah kuasa
           jatuh olehmu yang perkasa
           yang cerdik kau bikin pandir
           yang waspada tak mampu berpikir

          Masuk lagi komentar,menggelegar bagai bunyi halilintar menyambar." Bajingan kau! Anjing Busuk!  Kau pikir aku nggak tahu yang kau maksud Dinda. Itu istriku. Aku  buka smsmu  yg sama dengan status busukmu sebelum kauunggah. Bajingan! Jawab! Atau kulabrag kau! Aku tahu alamatmu!."
         Disusul komentar dari akun lain," Slamet  slamet slamet slamet...! []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar