Tanggal 17 Agustus kemarin, bendera merah putih di tetangga sebelah saya, berkibar oleh hembusan angin yang kencang. Terpakan angin yang tak henti menjadikan bendera bergerak hidup penuh semangat, bagai semangat juang para pendahulu kita yang berhasil mencapai kemerdekaaqn. Dan, sejak pagi tadi tgl 18/8, tak ada hembusan angin sehingga bendera itu terkulai lemas bagai kehilangan semangat. Bahkan oleh tetangga sebelah, pukul 10.00 tadi, ketinggian bendera diturunkan menjadi setengah tiang.Itu yang membuatku terkejut.
"YA, tanda berkabung dalam kesedihan," jawabnya ketika kutanya alasannya." Setelah merdeka, bahkan sudah 65 tahun, tak juga mencapai masyarakat adil-makmur. Bahkan rasanya makin jauh saja. Lalu untuk apa lagi masih harus pasang bendera sepenuhnya jika yang di atas teryata juga belum sepenuhnya bekerja juntuk rakyatnya?"
"O...,begitu?" gumamku.
"Menurut sampeyan gimana?"
"Sampean berbakat menjadi seniman, tidak menjadi birokrat." jawabku.